Showing posts with label Tentang Cinta. Show all posts
Showing posts with label Tentang Cinta. Show all posts

Sunday, January 28, 2007

MENCARI CINTA SEJATI


Oleh: Swami Prabhupada.

Banyak orang sedang frustasi. Para suami, istri dan anak-anak, dimana-mana banyak terjadi kefrustrasian. Mengapa? karena rasa cinta yang kita miliki tidak tersampaikan pada tempat yang tepat. Dalam ceramah yang disampaikan di Seattle, Washington DC, pada bulan oktober 1968, Swami Prabhupada menjelaskan bagaimana jalan untuk mengarahkan rasa cinta kasih kita kepada Krishna, Pribadi Tuhan Yang Maha Esa.


etiap orang di dunia material ini terlahir dalam kebodohan atau kegelapan. Pada dasarnya, bentuk alam material adalah gelap. Mungkin saja kegelapan itu dapat diterangi oleh sinar matahari, sinar bulan, api dan listrik. Namun sifat alaminya adalah gelap. Ini adalah suatu kenyataan ilmiah. Jadi setiap makhluk hidup yang lahir di alam material ini mulai dari Brahma, pemimpin utama planet tertinggi di alam semesta hingga yang terkecil yaitu semut dilahirkan dalam gelapnya kebodohan.

Disebutkan dalam kesusastraan Veda “tamasi ma jyotir gamah”: keluarlah dari kegelapan dan datanglah pada terang. Dan untuk itulah diperlukan seorang guru kerohanian. Adalah tugas seorang guru kerohanian untuk membuka mata setiap insan yang berada dalam kegelapan dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan setiap insan harus mempersembahkan seluruh bhaktinya kepada sang guru kerohanian.

Setiap orang seharusnya tidak selamanya berada dalam kegelapan. Mereka harus dituntun kearah pencerahan. Itulah sebabnya mengapa di setiap lingkungan masyarakat terdapat berbagai institusi keagamaan. Sebenarnya apakah fungsi atau tujuan adanya berbagai agama, seperti Hindu, Islam, Kristen maupun Budha?? Fungsinya hanya satu yaitu membawa manusia menuju pencerahan. Itulah fungsi sebuah agama.

Dan apakah bentuk pencerahan itu? Pencerahan/ kesejatian itu tidak lain adalah Pribadi Tuhan Yang Maha Esa

Pengertian suatu agama adalah keyakinan untuk mematuhi semua hukum Tuhan. Hanya itu!! Dan apabila seseorang tidak mematuhi hukum-hukum Tuhan maka dia tidak lebih baik daripada seekor hewan. Setiap keyakinan, semua prinsip-prinsip agama dimaksudkan untuk mencegah seseorang tidak masuk kedalam kelahiran sebagai hewan melainkan masuk dalam kelahiran sebagai manusia. Karena itu individu tanpa prinsip-prinsip kerohanian maka dia tidak lebih baik daripada seekor hewan. Itulah pernyataan Veda.

Ahara-nidra-bhaya-maithuna ca

Samanyam etat pasubhir naranam

Dharmo hi tesam adhiko viseso

Dharmena hinah pasubhih samanah

“Makan, tidur, seks dan mempertahankan diri – keempat prinsip ini dimiliki oleh manusia dan hewan. Perbedaan kelahiran sebagai manusia dan kelahiran sebagai hewan adalah manusia dapat mencari pengetahuan sejati tentang Tuhan sementara hewan tidak. Itulah perbedaannya. Itulah sebabnya manusia tanpa usaha untuk mencari pengetahuan sejati tentang Tuhan tidak lebih baik daripada seekor hewan.

Sayangnya, pada masa kini setiap negara dan masyarakat mencoba untuk melupakan Tuhan. Sejumlah orang berpendapat bahwa Tuhan itu tidak ada, yang lain mengemukakan jika Tuhan itu ada maka Dia pasti telah mati dan sebagainya. Mereka telah membangun suatu peradaban masyarakat dengan membangun gedung-gedung pencakar langit, tetapi mereka lupa bahwa apapun usaha mereka semua bergantung pada Krishna, Tuhan. Ini adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan manusia.

Ada sebuah cerita menarik yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat yang melupakan Tuhan Yang Maha Esa.

Pada suatu hari seekor tikus yang selalu dikejar-kejar oleh seekor kucing, menemui orang suci yang memiliki kekuatan mistik dan ia berkata, “Tuanku yang terhormat, hamba sedang mengalami masalah besar”

“Apa masalahmu itu?”

Kucing-kucing itu selalu mengejar hamba,tolong gunakanlah kekuatan anda untuk mengubah hamba menjadi seekor kucing sehingga mereka tidak mengejar hamba lagi”

“Baiklah berubahlah kamu menjadi kucing..”

(dengan kekuatan orang suci, tikus berubah menjadi kucing—ed)

Beberapa hari si kucing datang lagi, ia mengeluh setiap hari dirinya dikejar–kejar anjing, kemudian orang suci itu mengubah kucing itu menjadi anjing atas permintaannya.

Tetapi permasalahan selalu saja datang, anjing itu datang lagi kemudian berkata “Oh Tuanku hamba selalu dikejar-kejar oleh para rubah tolong ubahlah hamba menjadi seekor rubah”

”Baiklah berubahlah kamu menjadi seekor rubah!!”

Lagi-lagi rubah itu mendapat masalah, dirinya dikejar-kejar oleh harimau.

Si rubah memohon agar dirinya dirubah menjadi seekor harimau.

“Baiklah, berubahlah menjadi harimau!!!”

Setelah berubah menjadi harimau, kemudian dia mengeram dan berkata “Aku akan memakanmu sekarang!!” Orang suci itu berkata “ Oh, kau ingin memakanku sekarang?? Aku telah mengubahmu menjadi seekor harimau dan sekarang kau ingin memakanku??”

“Ya, sekarang aku seekor harimau dan aku ingin memakanmu!!”

Kemudian orang suci itu menyulap si harimau “Kembalilah menjadi seekor tikus!!”.

Tiba-tiba harimau itu kembali menjadi seekor tikus, wujudnya semula.

Seperti itulah keadaan masyarakat kita saat ini. Pada kesempatan lain saya membaca World Almanac. Didalamnya disebutkan bahwa pada ratusan tahun yang akan datang, manusia akan hidup dibawah tanah seperti seekor tikus. Kemajuan ilmu pengetahuan telah menciptakan bom atom untuk membunuh manusia dan apabila itu digunakan maka manusia akan berlindung dibawah tanah seperti yang dilakukan oleh tikus-tikus (untuk menghindari bahaya bom atom). Dari seekor harimau menjadi seekor tikus. Itulah yang akan terjadi dan itu adalah hukum alam.

Jika anda mengabaikan hukum di negara anda maka anda akan berada dalam kesulitan. Sama halnya jika anda mengabaikan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa maka anda akan musnah. Sekali lagi anda akan menjadi seekor tikus. Apabila bom atom yang diciptakan meledak, maka seluruh kehidupan di bumi ini akan musnah. Anda mungkin tidak suka memikirkan hal ini, anda mungkin menganggap bahwa hal ini bukan hal yang menyenangkan tapi ini adalah kenyataan yang harus dihadapi.

Satyam grhyat priyam grhyan ma priyah satyam apriyam. Adalah suatu aturan sosial apabila anda ingin berbicara tentang kebenaran maka anda harus berbicara secara sopan dan berhati-hati. Tetapi kita tidak dimaksudkan untuk menuruti aturan-aturan tersebut. Kita adalah prajurit spiritual yaitu pelayan Tuhan dan kita harus berbicara tentang kebenaran yang sesungguhnya terlepas kita menyukainya atau tidak.

Adalah suatu kewajaran bila kita mencintai seseorang. Seorang pemuda mencoba untuk mencintai seorang gadis; seorang gadis mencoba untuk mencintai seorang pemuda. Ini adalah hal yang wajar, karena setiap orang mempunyai kemampuan mencintai. Tetapi kita telah menciptakan suatu keadaan dimana rasa cinta kita berubah menjadi kekecewaan. Setiap orang merasa frustasi – para suami, istri dan anak-anak. Dimana-mana terjadi kebingungan dan frustasi karena rasa cinta kita tidak diarahkan pada tujuan yang tepat. Mengapa?? Karena kita telah lupa mencintai Pribadi Yang Utama, Pribadi Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna. Itulah penyakit kita.

Jadi inilah fungsi agama yang sebenarnya. Agama di bumi ini dimaksudkan untuk mengajarkan manusia bagaimana mencintai Tuhan, tidak perduli apakah agama anda Kristen, Islam atau Hindu. Tujuan agama adalah untuk mengajarkan bagaimana mencintai Tuhan karena itulah kedudukan anda yang sebenarnya.

Didalam Bhagavata Purana (1.2.6) disebutkan, sa vai pumsam paro dharmo yato bhaktir adhoksaje. Saat ini dalam kamus bahasa Inggris kata dharma umumnya diterjamahkan sebagai “religion-agama” semacam kepercayaan tetapi arti sebenarnya adalah “Karakteristik/sifat utama”. Seperti contoh dharma gula atau sifat utama nya adalah manis. Jika anda diberikan sejumlah bubuk putih dan anda merasakan bahwa itu tidak manis maka anda akan berkata “Oh ini bukan gula; ini adalah sesuatu yang lain” Jadi rasa manis itu adalah dharma-nya gula. Sama halnya, rasa asin adalah dharma-nya garam dan rasa pedas adalah dharma cabai.

Sekarang apakah karakteristik utamamu? Anda adalah sebuah jiwa yang hidup dan anda harus mengerti karakteristik/sifat utama anda. Bahwa karakteristik utama itu adalah dharma atau keyakinan anda---bukan Agama Kristen, Agama Hindu, agama ini, agama itu. Keabadian anda, sifat sejati, karakteristik utama anda itulah keyakinan/agama anda.

Sifat yang sejati (dharma) bahwa anda ingin mencintai seseorang, oleh karena itulah anda ingin melayaninya. Itulah sifat yang utama. Anda mencintai keluarga anda, anda mencintai masyarakat anda, anda mencintai kekasih anda dan andapun mencintai negara anda. Dan karena anda mencintai mereka maka anda ingin melayani mereka .

Inilah penekanan yang utama bahwa sifat sejati anda adalah pelayanan penuh cinta bhakti itulah dharma anda.Tidak perduli apakah anda seorang Kristiani, seorang muslim atau seorang Hindu. Esok mungkin anda menjadi seorang muslim tetapi keinginan untuk melayani, semangat untuk mencintai akan tetap berada didalam diri anda. Itulah sifat sejati anda yang utama.

Sa vai pumsam paro dharmo

yato bhaktir adhoksaje

ahaituky apratihata

yayatma suprasidati

“Bahwa agama adalah dasar pertama yang akan mengajarkan dan melatih anda untuk mencintai Tuhan. Dan dengan agama ini anda akan merasakan kepuasan yang sempurna.”

Jika anda membangun rasa cinta kasih anda kepada Tuhan sebagai bentuk yang utama maka anda akan menjadi manusia yang sempurna. Anda akan merasakan kepuasan didalam diri anda sendiri. Kepuasan yang sempurna hanya dapat anda rasakan ketika anda mencintai Tuhan. Itulah fungsi yang utama dari setiap jiwa yang hidup. Tidak peduli apakah anda seorang Kristiani, seorang muslim atau seorang Hindu. Cobalah untuk membangun rasa cinta anda kepada Tuhan. Saat itulah anda merasakan bahwa agama anda begitu indah.

Apabila setelah melakukan ritual-ritual keagaaman yang telah ditetapkan sepanjang hidup anda tetapi anda tidak mencintai Tuhan itu berarti anda membuang percuma waktu anda.

Gerakan Kesadaran Krishna adalah gerakan yang merupakan titik temu berbagai agama. Kami mengundang seluruh Kristiani, Muslim dan Hindu–setiap orang–untuk bergabung bersama kami dan mencoba untuk mencintai Tuhan. Dan metodenya sangat sederhana. Hanya menyanyikan nama suci Tuhan:

Hare Krishna, Hare Krishna,

Krishna Krishna Hare Hare

Hare Rama Hare Rama

Rama Rama Hare Hare.

Semua murid saya adalah orang Amerika dan mereka kebanyakan datang dari keluarga Kristiani atau Yahudi. Jadi proses yang saya berikan kepada mereka adalah proses menyanyikan Maha-mantra Hare Krishna yang sifatnya universal. Itu bukanlah hanya untuk orang-orang Hindu atau orang India saja (melainkan untuk semua makhluk hidup).

Kata “Mantra” berasal dari bahasa Sanskerta yang merupakan kombinasi dari dua suku kata yaita man dan tra. Man artinya “pikiran” dan tra berarti “membebaskan”. Karena itu mantra adalah sesuatu yang akan membebaskan dan menempa kondisi rohani anda dari keadaan jiwa yang terombang-ambing sehingga mencapai keadaan yang stabil.

Jika anda menyanyikan mantra ini – Hare Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna, Hare Hare / Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare – maka segera anda akan menemukan bahwa anda telah berada dalam pencerahan dan bebas dari kegelapan.

Terima kasih.

Inspiring Love Story



v Kisah Raja Bhartrihari

Rounded Rectangle: “Istriku tercinta, kalung ini sangat berharga, simpanlah selalu bersamamu.”Suatu ketika terdapatlah seorang Raja muda tampan dan berkualifikasi tinggi, bernama Bhartrihari, yang sangat ahli dalam berbagai macam seni. Raja Brhartrihari menikah ketika usianya 25 tahun, dan dia sangat terpikat oleh istrinya yang rupawan. Untuk membuktikan rasa cintanya, Raja Brhartrihari mempersembahkan sebuah kalung permata kepada istrinya. Kalung itu nilainya diatas satu juta dolar jika diukur dengan kurs mata uang saat ini. Sang Raja sendiri yang mengalungkannya di leher istri tercintanya. Raja Bhartrihari kemudian memeluk sang permaisuri sambil berkata, “Istriku tercinta, kalung ini sangat berharga, simpanlah selalu bersamamu.”

Rounded Rectangle: Wanita yang sangat dicintainya ternyata hanya membuat kedukaan yang sangat dalam.Raja Bhartrihari sangat mencintai istrinya, namun sayang tidak begitu dengan sang istri. Istri Raja Bhartrihari lebih tertarik pada panglima pasukan Raja yang berwajah sangat tampan. Karena itulah beberapa hari setelah menerima kalung yang sangat indah itu ia memberikannya pada sang panglima untuk melukiskan perasaan cintanya.

Walaupun sang ratu sangat tertarik padanya, namun panglima tersebut tidak merasakan hal yang sama. Dia lebih tertarik pada seorang pelacur, karena itulah dia menyerahkan kalung pemberian sang permaisuri kepada pelacur itu sebagai tanda cintanya. Tetapi si pelacur sama sekali tidak tertarik pada sang panglima, yang dicintainya hanyalah Raja Bhartrihari.

Suatu ketika pelacur itu memberikan kalung tersebut pada Raja Bhartrihari untuk menyatakan isi hatinya. Melihat kalung itu Raja Bhartrihari sangat terpukul dan menanyakan kepada si pelacur darimana ia memperoleh kalung itu. Karena ketakutan pelacur itu tidak menjawab. Raja Bhartrihari yang sedang marah kemudian berkata, “Jika kamu tidak memberitahu yang sebenarnya padaku, maka tidak segan-segan aku akan memenggal kepalamu.” Dengan suara terbata-bata si pelacur menceritakan bahwa kalung itu diperolehnya dari panglima kerajaan.

Raja Bhartrihari lalu memanggil panglima tersebut. Awalnya sang panglima tidak

menjawab namun setelah diancam oleh Raja Bhartrihari ia menceritakan kalau kalung itu

diberikan oleh permaisuri sebagai ungkapan rasa cintanya.

Raja Bhartrihari sangat terpukul dan kecewa. Dalam kekecewaannya Raja Bhartrihari sadar bahwa tidak ada cinta sejati di dunia ini. Wanita yang sangat dicintainya ternyata hanya membuat kedukaan yang sangat dalam. Sang Raja akhirnya memutuskan untuk melepaskan segala ikatan duniawi, meninggalkan istananya, kerajaannya dan semua busananya yang mewah dan pada akhirnya ia menjadi seorang rohaniawan yang sangat terkenal.

hal ini disebabkan atas ketidaktahuannya bahwa dalam hal mencintai kita harus menyadari adanya cinta sejati terlebih dahulu. Kesengsaraan yang dirasakannya akibat tumpahan rasa cintanya tidak diarahkan pada tujuan yang seharusnya. Hanya Krishna, Pribadi Tuhan yang merupakan kekasih sejati setiap insan.

v Kisah Pemuda yang Terancam Maut

Suatu kali seorang pemuda tersesat di dalam hutan. Ia mendengar suara harimau mengaum. Ketika dia berlari karena ketakutan, matanya melirik kesana kemari untuk mencari tempat perlindungan. Akhirnya pemuda itu melintasi sebuah sumur kering yang sudah tidak terpakai lagi. Semak dan rumput liar tumbuh disekitar sumur dan dilihatnya sebuah pohon tumbuh disamping sumur itu. Dengan bantuan ranting pohon tersebut pemuda itu menundukkan tubuhnya sedikit ke dalam sumur. Dia merasa nyaman karena berpikir dirinya tidak akan dapat ditemukan oleh harimau yang mengejarnya. Ketika pemuda itu hendak turun kedasar sumur dilihatnya begitu banyak ular didasar sumur. Ular-ular itu membuka lebar-lebar mulutnya dan mendesis, siap mematuknya.

Sambil memegang erat kedua cabang pohon, pemuda itu menyadari bahwa kesulitan semakin bertambah. Di dasar sumur begitu banyak ular berbisa yang menunggu untuk mematuknya sementara di atas, seekor harimau buas sedang menunggu untuk memakannya. Pemuda itu merasa sangat takut.

Tiba-tiba dua ekor tupai, satu hitam dan satu putih bergelantungan pada kedua dahan yang dipegangnya. Kini hanya tinggal menunggu waktu kapan dahan-dahan itu akan dimakan dan dia akan jatuh kedalam mulut ular-ular berbisa itu. Untuk menghilangkan ketakutannya ia harus memilih antara dua pilihan apakah mendaki ke atas sumur dan membiarkan dirinya dimakan harimau atau turun kedasar sumur untuk dipatuk ular-ular berbisa. Apa pun pilihannya, pemuda itu membayangkan bahwa kematiannya akan sangat mengerikan.

Dalam keadaan yang sangat sulit, tiba-tiba pemuda itu melihat sebuah sarang lebah pada salah satu cabang pohon. Karena pohon yang digunakan untuk berpegangan bergoyang, sehingga beberapa tetes madu menetes dekat sekali dengan wajahnya, Karena tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menikmati manisnya tetesan madu itu, ia mendekatinya dan setetes demi setetes madu itu dirasakan sehingga pemuda itu lupa kalau dirinya sedang berada diujung maut.

Seluruh komponen dalam analogi itu menggambarkan keadaan kita. Pemuda dalam cerita itu merupakan simbol jiwa yang hidup di alam ini. Kita berada dalam situasi yang berbahaya, kita dapat mati kapan saja dan tidak ada jalan yang dapat menyelamatkan kita dari pengaruh alam material. Ular-ular itu melambangkan masalah-masalah yang kita hadapi, menerpa kita silih berganti seperti gelombang di lautan lepas. Kita selalu berpikir “Oh, mudah-mudahan ini adalah masalah yang terakhir. Saya akan merasa bahagia setelah masalah ini selesai.” Tetapi terkadang gelombang yang lebih besar kembali datang dan mungkin lebih dari satu gelombang atau permasalahan yang akan muncul dalam satu waktu – mungkin lima atau enam permasalahan. Di atas sumur sedang berdiri seekor harimau buas yang merupakan lambang kematian, yang selalu menantikan untuk memakan setiap orang di dunia.

Kedua cabang pohon simbol dari reaksi perbuatan yang kita lakukan, baik maupun buruk, perbuatan saleh atau tidak. Kita menikmati hasil dari perbuatan kita. Reaksi-reaksi tersebut dikombinasikan dan berlangsung selama waktu hidup kita, dan waktu itu akan habis masa demi masa. Tupai berwarna hitam melambangkan malam hari dan tupai berwarna putih melambangkan siang hari. Kita merasa sangat bahagia ketika satu hari berganti dengan hari yang lain tetapi sesungguh nya hari yang akan datang maupun yang telah lampau hanya menyatakan bahwa waktu hidup kita sudah semakin berkurang.

Diantara banyak masalah dan bahaya yang mengancam, setetes madu jatuh dilidah yang rasanya sangat manis, ini menggambarkan singkatnya kebahagiaan yang kita rasakan saat bersama teman dan melakukan hubungan lain di alam ini.

Semua makhluk hidup melakukan upaya yang sangat keras, saling bersaing untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Bahkan seorang presiden atau perdana menteri sebuah negara besar sekali pun merasakan ketidakpuasan. Contohnya kehidupan Putri Diana dan Bill Clinton walaupun mereka telah meraih sukses luar biasa tetapi tetap saja mereka tidak merasakan kebahagiaan (yang sesungguhnya).

Tidak ada satu pun makhluk hidup yang berbadan material dapat merasakan kebahagiaan abadi. Kehidupan sebagai manusia dimaksudkan untuk mencari jalan keluar dari penjara badan duniawi ini, yang telah pasti akan bertambah tua dan mati!!!

Blog Archive